RESUME MATERI SEKOLAH BEM PERTEMUAN KE-3

RESUME MATERI SEKOLAH BEM PERTEMUAN KE-3

“Manajemen Waktu”

 

Inti dari materi yang diberikan dalam sekolah BEM ke-3 dengan pembicara Kang Dea (Fakultas Ekonomi) adalah tidak ada yang namanya manajemen waktu karena waktu yang kita punya tidak bisa ditambah dan dikurangi. Melainkan, hal yang bisa kita lakukan adalah memanajemen agenda yang berarti bagaimana cara kita  memanfaatkan waktu 24 jam dalam sehari secara benar dan bijaksana sehingga “keluaran”nya kita dapat menjadi “sesorang”.

Dua  point yang paling penting dari agenda adalah For What dan How to. For what adalah untuk apa kita melakukan kegiatan (agenda) tersebut yang manfaatnya terasa untuk kita. How To adalah bagaimana cara kita untuk mencapai mimpi-mimpi kita selama ini. Terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan dipagi hari yaitu mendengarkan lagu melow sehingga membuat kita merasa letih, lemah, lesu, dan lain sebagainya.

Sistem membuat suatu janji yang digunakan oleh negara Jepang yaitu In Time yang artinya kita sudah datang untuk memenuhi janji sebelum waktu yang telah dijanjikan. Sebagai contoh, orang Jepang  mempunyai janji dengan kita (orang Indonesia) pukul 07.00. Dengan demikian, orang Jepang tersebut memenuhi janjinya datang sebelum pukul 07.00, lebih dari pukul 07.00 orang Jepang tersebut segera meninggalkan janjinya meskipun kita (orang Indonesia) datang hanya terlambat 1 menit saja. Berbeda dengan sistem yang digunakan orang Jepang, orang Indonesia menggunakan sistem membuat janji yaitu On Time. Janji pada pukul sekian, maka orang Indonesia mulai pergi untuk memenuhi janji tersebut pukul sekian, bukan untuk memulai melaksanakan keperluan janjinya.

Dengan demikian, intinya bagaimana kita harus menjadi seseorang yang bisa diingat bukan hanya sekedar lewat !

TUGAS SEKOLAH BEM KE-3 (Kel. 2 Sagita, Siska, Oktavian, Sherly)

HARAPAN KAMI UNTUK FPIK 2 TAHUN MENDATANG

Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan menurut saya merupakan salah satu fakultas yang mempunyai potensi untuk dapat berkembang lebih baik. Namun, harus didukung penuh seluruh civitas akademika FPIK itu sendiri. Selalu mengutamakan kepentingan fakultas dan membina rasa kekeluargaan yang besar (the big family), tidak dipisahkan oleh apapun itu, termasuk adanya Himpunan Mahasiswa sehingga munculah suatu deskriminasi. Selain itu, tidak ada sebuah kubu-kubu seperti halnya kubu Perikanan ataupun kubu Kelautan sehingga terkesan ada yang ingin dominan dalam satu Fakultas.

Apabila pihak intern kita sudah merasa SATU, merasa saling membutuhkan dan terbuka untuk semuanya maka, dari situ kita dapat bersama-sama membangun Fakultas Perikanan dan Kelautan yang lebih baik lagi. Baik dalam hal kemahasiswaannya, lembaga kemahasiswaan dan seluruh civitas akademika FPIK seperti Dekan, Pembantu Dekan serta SBA.

FPIK yang lebih baik itu meliputi, sistematika pengajaran yang bertaraf International Class dimana idealnya dalam satu ruang kelas hanya terdapat 20 kelas agar dalam belajar lebih fokus dan mahasiswa tidak perlu lagi mencari-cari kursi yang kurang. Adakan kembali mata kuliah agama dan bahasa Inggris dalam tiap semesternya karena, itu merupakan mata kuliah yang tidak kalah pentingnya. Selain itu, fasilitas-fasilitas lain mohon untuk terus dikembangkan agar mendukung kegiatan kuliah, seperti laboratorium yang lengkap, ruang kelas yang nyaman, bersih dan lebih, mushola yang diperbesar. Mempunyai kolam renang fakultaS, kantin yang bersih serta gedung FPIK yang diperbesar, teduh sehingga kita tidak perlu kuliah di gedung bersama lagi.

Harapan kami yang lain yaitu menjadikan FPIK UNPAD sebagai fakultas yang dikenal di dunia internasional, yang mempunyai mahasiswa berpotensi namun, tidak hanya dilihat dari hasil IPK saja melainkan berupa skill yang baik, aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi, mempunyai  wawasan yang luas mengenai bidang perikanan kelautan dan diluar dari bidang tersebut, mahasiswa yang tidak hanya Kuliah Puang Kuliah Pulang (KUPU-KUPU) serta berharap untuk kemahasiswaan FPIK menjadi mahasiswa yang berani mengambil suatu perubahan positif, in time, selalu beragama dan beretika, murah senyum, disiplin, hormat serta selalu mengharumkan nama Fakultas Perikanan dan Kelautan. Mahasiswa yang selalu be proud to be FPIK’s student, always doing the right something and be positive thingking !! J

AMIN …

TUGAS SEKOLAH BEM KEL.2 (SAGITA, SISKA, ALVIAN, SHELVY)

APA KATA BAPAK DRS. WALIM LILI ., M.Si. (PEMBANTU DEKAN II) FPIK TERCINTA ??

(sumber: Drs. Walim ., M. Si/ PD II FPIK/ 14 Okt 2011)

Pertanyaan :

Bagaimana pandangan Bapak terhadap kemahasiswaan FPIK sekarang ?

Drs. Walim  :

”Menurut saya tentang kemahasiswaan di FPIK sekarang harus lebih ditekankan lagi mengenai etika dan tata krama saat berpreilaku khususnya dalam lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini.  Pandangan utama kami sendiri yaitu fokuskan pada kuliah dan praktikum yang wajib dilaksanakan mahasiswa. Masih banyak mahasiswa khususnya angkatan senior  sebelum 2009 yang Tugas Akhirnya (TA) menumpuk sehingga tidak efisien dalam pelaksanaan karena masih banyak juga yang harus kami urus.  Ketika saat seminar juga banyak mahasiswa yang datang terlambat, sehingga proses seminar terganggu . Terus terang saja Bapak juga tidak suka apabila ada sikap salah satu lembaga kemahasiswaan yang menelanjangi pihak PD di depan rektor. Jangan seperti itu, karena kita dari pihak PD juga selalu berusaha untuk open house bagi siapa saja civitas akademika yang punya masalah intern. Lebih baik diselesaikan secara intern dan kekeluargaan terlebih dahulu . ”

Pertanyaan :

Apa kritik dan saran Bapak terhadap lembaga kemahasiswaan yang ada di FPIK khususnya BEM Kema FPIK ?

Drs. Walim  :

”Kritik dan saran saya untuk kelembagaan mahasiswa kalau mau mengadakan suatu acara, usahakan data keuangan yang diperlukan harus sesuai dalam keperluan acara , yang utama yaitu harus masuk logika serta proposal harus jelas dan memang mendukung mahasiswa di fakultas kita. Lalu jangan dadakan kalau mengadakan acara. Kita juga tidak bisa langsung menanggapi kalau dadakan seperti itu. Jadi harus terprogram dan terplot karena, yang namanya dana kemahasiswan itu harus terbagi rata untuk semua KKM yang ada di FPIK. Kegiatan ospek juga saya lebih suka jika MahasiswaBbaru diberikan penjelasan lebih mengarah kepada perkenalan kampus meliputi dimana saja Mahasiswa Baru itu berkuliah, bagaimana mengenai kampus FPIK dan lain sebagainya. Sistem hukuman seperti push up yang hanya memberatkan Mahasiswa Baru itu tidak terlalu penting, toh sama saja hasilnya kalau hanya mencetak mahasiswa yang kurang etika. Tapi saya hargai untuk PAB dan Mabim tahun ini (2011) sudah mengalami perbaikan dalam sistemnya, tidak memberatkan Mahasiswa Baru. Oya, bangunkan juga KKM yang mati untuk pemerataan dan demi proporsional, karena kami dari pihak dekan juga bekerja kolonial dan saling membantu. ”

Pertanyaan :

Apa harapan dan rencana Bapak untuk FPIK ke depannya ?

Drs. Walim  :

”Saya cuma  berharap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mempunyai grafik yang meningkat baik meliputi kemahasiswaannya. Itu baik untuk melihat perkembangan mahasiswa seperti halnya absensi, kedisiplinan atau tepat waktu. . Kami juga berusaha bangunkan kemitraan dengan KKM dan membuat FPIK lebih baik lagi dan melayani yang terbaik. ”

TUGAS SEKOLAH BEM KEL.2 (Sagita, Siska, Oktavian, Sherly)

NAPAK TILAS 5 TAHUN BEM KEMA FPIK UNPAD

Lembaga kemahasiswaan yang terdapat pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad salah satunya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang menjalankan fungsi eksekutif.

BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad tersebut terbentuk sejak berawal dari berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad berdasarkan Surat Persetujuan Dirjen Dikti Nomor 2015/D/T/2005 tanggal 27 Juni 2005 dan Surat Keputusan Rektor Nomor 1197/J06/Kep/KP/2005 tanggal 7 Juli 2005 yang sebelumnya pernah bergabung dalam satu rumpun Fakultas Pertanian (FAPERTA) Unpad.

Berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad berarti berdiri pula kelembagaan mahasiswa yang dapat dijadikan wadah dalam menjalankan aspirasi mahasiswa yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK Unpad yang menjalankan fungsi eksekutif.

Lima tahun kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KEMA FPIK Unpad dari tahun 2005, pernah diketuai orang-orang yang berjiwa besar dan selalu berusaha untuk membuat suatu perubahan-perubahan besar yang positif demi FPIK diantaranya :

  1. Wimanto

Beliau adalah mahasiswa angkatan 2003 dan sesosok penggagas Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK Unpad dengan kriteria sifat pemberani untuk menjadi ketua BEM KEMA FPIK pertama, sehingga dapat memimpin dengan baik dari tahun 2005 sampai dengan 2006.

  1. Hilmi

Ketua BEM selanjutnya jatuh pada Hilmi yang merupakan mahasiswa angkatan 2004 dan memimpin periode 2006 sampai dengan 2008.

  1. Rama Muhammad Reza

Kepengurusan BEM periode 2008 s.d. 2009 dipimpin oleh Rama Muhammad Reza mahasiswa FPIK angkatan 2006, yang memiliki karisma dalam masa kepemimpinannya dengan membuat FPIK menjadi eksis dan dikenal oleh fakultas lain lewat kerjasama dengan beberapa koneksi yang beliau punya. Beliau merupakan pencetus ide untuk membuat jaket angkatan agar dapat menumbuhkan rasa satu mata rantai sesama  mahasiswa FPIK Unpad.

  1. Asep Sahidin

Kepengurusan BEM selanjutnya dipimpin oleh Asep Sahidin. Beliau mahasiswa FPIK angkatan 2007 yang diangkat pada tanggal 20 Juni 2009 sampai dengan Desember 2010 jadi 1,5 tahun dalam kepengurusannya. Beliau menjadikan FPIK eksis di luar kampus Unpad dengan membuat proker luar kampus dan telah mencatat sejarah yaitu memecahkan rekor muri dengan mengadakan kegiatan penanaman 20.000 bibit mangrove di pantai Karangsong-Indramayu dengan bekerjasama dengan LSM pelestari lingkungan, alumni FPIK, dinas terkait serta keluarga mahasiswa FPIK dan masyarakat setempat guna mendukung kegiatan tersebut yang dijadikan sebagai salah satu rangkaian kegiatan Marine Fisheries (Manfish), “Save Our Earth”. Selain itu, beliau menjadikan BEM dekat dengan dekanat sehingga menjadikan kebijakan keuangan ada di BEM KEMA FPIK sampai sekarang dan mengajak mahasiswa dalam pengambilan kebijakan FPIK dalam rapat-rapat sehingga ada transparansi.

  1. Lukmawan Turadarmarikma

Ketua BEM KEMA FPIK Unpad selanjutnya dipegang oleh Lukmawan Turadarmarikma mahasiswa FPIK angkatan 2008. Beliau merupakan sesosok orang yang murah senyum sehingga menciptakan keadaan sekitar termasuk keadaan kepengurusan BEM menjadi lebih nyaman karena beliau. Beliau juga merupakan pencetus ide-ide baru dalam kemahasiswaan karena keaktifan beliau juga dalam kontribusinya di dalam maupun di luar kampus diantaranya, didirikannya departemen baru dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK yaitu Departemen Penalaran (DEPLAR) untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan perangsangan dan peningkatan daya nalar serta intelektual mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan keilmiahan dan pengembangan skill mahasiswa meliputi seminar, training dan lomba-lomba ilmiah serta sosialisasi pendidikan kepada khalayak ramai; dibentuknya Departemen Keuangan (DEPKEU) dalam kepengurusan BEM KEMA FPIK agar aliran keuangan lebih spesifik; dibentuknya biro SDMK; dibentuknya SCHOLAR (School of Leadership and Managerial) sebagai alur kaderisasi manajemen dan pelatihan dasar kepemimpinan.

KEADAAN FPIK UNPAD SAAT INI

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad adalah fakultas kami tercinta yang sebenarnya memiliki daya tarik dan potensi yang besar dalam hal kemahasiswaan, terlihat dari adanya beberapa PKM berkualitas yang terdapat di FPIK diantaranya Parimanta, Karamba, Fortipikasi, Maqua, Permadani, Oseanik, Fishton, Fams, Fibers dan lain sebagainya. Orang-orang yang berperan dalam organisasi tersebut juga merupakan orang yang ahli dan dapat berkontribusi sehingga dapat menjadi katalisator dan dinamisator pembangunan, khususnya pembangunan sub sektor perikanan. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan di FPIK sendiri juga dapat membangun motivasi-motivasi mahasiswa khususnya untuk dapat berkontribusi dalam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad diantaranya penanaman mangrove, scuba, pelatihan penulisan karya ilmiah mahasiswa, ceramah ilmiah seperti “Industri Perdagangan Perikanan Kelautan” dan seminar-seminar seperti “Think Like Entrepeneur”, dan lain sebagainya.

Namun, sayangnya hanya beberapa mahasiswa yang mau ikut berkontribusi dalam PKM dan kegiatan-kegiatan yang ada di FPIK. Hal ini menandakan kurangnya antusias mahasiswa untuk mengembangkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad sedangkan kegiatan-kegiatan dan PKM tersebut sudah cukup persuasif bagi mahasiswa.

Pelayanan dalam hal akademik di FPIK masih belum memuaskan dan belum ada perkembangan yang total sehingga masih sangat jauh untuk FPIK menuju “World Class University” dalam menjawab wacana FPIK menuju standarisasi internasional.

Selain itu, fasilitas-fasilitas yang ada di FPIK belum memadai seperti halnya, laboratorium di FPIK tidak memiliki peralatan yang ideal dan kegiatan praktikumnya yang hanya sekedar formalitas saja; ruang kelas yang sedikit sehingga kita harus bergantian kelas antara GLB dan Dekanat; tidak adanya kolam renang milik FPIK, sedangkan dalam KRS tercantum mata kuliah olahraga air dan widya selam bagi mahasiswa prodi ilmu kelautan; perpustakaan FPIK yang tidak lengkap dan jaraknya jauh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (gedung baru) karena letaknya yang masih berada di gedung 4, sehingga membuat mahasiswa tidak tertarik untuk mengunjungi perpustakaan; keadaan toilet FPIK yang berantakan dan terkadang kotor;  birokrasi SBA dengan mahasiswa yang cenderung tidak begitu memuaskan serta sulit sekali untuk mendapatkan dukungan materil yang sesuai dari pihak atasan-atasan FPIK untuk melancarkan suatu kegiatan bermanfaat di FPIK sehingga, bagaimana kita bisa memajukan motivasi teman-teman kita semua di FPIK kalau saja dukungan materil yang seadanya.

Alih-alih terdengar berita bahwa fasilitas akan diperbaharui, akan dibangun gedung kuliah baru atau berita-berita lain yang menyejukkan telinga. Namun itu semua hanya sebuah konsep. Hanya sebuah wacana yang tak pernah terealisasi.

Keadaan yang sangat miris juga terlihat dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan itu sendiri yaitu masih adanya kecenderungan rasis (jarak) antara prodi perikanan dan kelautan sehingga terlihat adanya perbedaan dengan menggunakan jaket sesuai prodi masing-masing dan terlihat dominansi.

Apakah akan kita biarkan FPIK tetap seperti ini? Tidak, tidak akan kami biarkan FPIK tetap seperti ini. Dukungan dan perhatian yang lebih untuk kampus FPIK adalah obat yang harus diracik untuk mendirikan kampus yang berinstitusional tinggi dan tidak dipandang sebelah mata oleh fakultas lain. Bangunlah kawan !! FPIK milik kita bersama. Jangan biarkan cerita citra baik tentangnya habis dan tenggelam.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.