NAPAK TILAS 5 TAHUN BEM KEMA FPIK UNPAD
Lembaga kemahasiswaan yang terdapat pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad salah satunya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang menjalankan fungsi eksekutif.
BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad tersebut terbentuk sejak berawal dari berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad berdasarkan Surat Persetujuan Dirjen Dikti Nomor 2015/D/T/2005 tanggal 27 Juni 2005 dan Surat Keputusan Rektor Nomor 1197/J06/Kep/KP/2005 tanggal 7 Juli 2005 yang sebelumnya pernah bergabung dalam satu rumpun Fakultas Pertanian (FAPERTA) Unpad.
Berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad berarti berdiri pula kelembagaan mahasiswa yang dapat dijadikan wadah dalam menjalankan aspirasi mahasiswa yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK Unpad yang menjalankan fungsi eksekutif.
Lima tahun kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KEMA FPIK Unpad dari tahun 2005, pernah diketuai orang-orang yang berjiwa besar dan selalu berusaha untuk membuat suatu perubahan-perubahan besar yang positif demi FPIK diantaranya :
- Wimanto
Beliau adalah mahasiswa angkatan 2003 dan sesosok penggagas Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK Unpad dengan kriteria sifat pemberani untuk menjadi ketua BEM KEMA FPIK pertama, sehingga dapat memimpin dengan baik dari tahun 2005 sampai dengan 2006.
- Hilmi
Ketua BEM selanjutnya jatuh pada Hilmi yang merupakan mahasiswa angkatan 2004 dan memimpin periode 2006 sampai dengan 2008.
- Rama Muhammad Reza
Kepengurusan BEM periode 2008 s.d. 2009 dipimpin oleh Rama Muhammad Reza mahasiswa FPIK angkatan 2006, yang memiliki karisma dalam masa kepemimpinannya dengan membuat FPIK menjadi eksis dan dikenal oleh fakultas lain lewat kerjasama dengan beberapa koneksi yang beliau punya. Beliau merupakan pencetus ide untuk membuat jaket angkatan agar dapat menumbuhkan rasa satu mata rantai sesama mahasiswa FPIK Unpad.
- Asep Sahidin
Kepengurusan BEM selanjutnya dipimpin oleh Asep Sahidin. Beliau mahasiswa FPIK angkatan 2007 yang diangkat pada tanggal 20 Juni 2009 sampai dengan Desember 2010 jadi 1,5 tahun dalam kepengurusannya. Beliau menjadikan FPIK eksis di luar kampus Unpad dengan membuat proker luar kampus dan telah mencatat sejarah yaitu memecahkan rekor muri dengan mengadakan kegiatan penanaman 20.000 bibit mangrove di pantai Karangsong-Indramayu dengan bekerjasama dengan LSM pelestari lingkungan, alumni FPIK, dinas terkait serta keluarga mahasiswa FPIK dan masyarakat setempat guna mendukung kegiatan tersebut yang dijadikan sebagai salah satu rangkaian kegiatan Marine Fisheries (Manfish), “Save Our Earth”. Selain itu, beliau menjadikan BEM dekat dengan dekanat sehingga menjadikan kebijakan keuangan ada di BEM KEMA FPIK sampai sekarang dan mengajak mahasiswa dalam pengambilan kebijakan FPIK dalam rapat-rapat sehingga ada transparansi.
- Lukmawan Turadarmarikma
Ketua BEM KEMA FPIK Unpad selanjutnya dipegang oleh Lukmawan Turadarmarikma mahasiswa FPIK angkatan 2008. Beliau merupakan sesosok orang yang murah senyum sehingga menciptakan keadaan sekitar termasuk keadaan kepengurusan BEM menjadi lebih nyaman karena beliau. Beliau juga merupakan pencetus ide-ide baru dalam kemahasiswaan karena keaktifan beliau juga dalam kontribusinya di dalam maupun di luar kampus diantaranya, didirikannya departemen baru dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa KEMA FPIK yaitu Departemen Penalaran (DEPLAR) untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan perangsangan dan peningkatan daya nalar serta intelektual mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan keilmiahan dan pengembangan skill mahasiswa meliputi seminar, training dan lomba-lomba ilmiah serta sosialisasi pendidikan kepada khalayak ramai; dibentuknya Departemen Keuangan (DEPKEU) dalam kepengurusan BEM KEMA FPIK agar aliran keuangan lebih spesifik; dibentuknya biro SDMK; dibentuknya SCHOLAR (School of Leadership and Managerial) sebagai alur kaderisasi manajemen dan pelatihan dasar kepemimpinan.
KEADAAN FPIK UNPAD SAAT INI
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad adalah fakultas kami tercinta yang sebenarnya memiliki daya tarik dan potensi yang besar dalam hal kemahasiswaan, terlihat dari adanya beberapa PKM berkualitas yang terdapat di FPIK diantaranya Parimanta, Karamba, Fortipikasi, Maqua, Permadani, Oseanik, Fishton, Fams, Fibers dan lain sebagainya. Orang-orang yang berperan dalam organisasi tersebut juga merupakan orang yang ahli dan dapat berkontribusi sehingga dapat menjadi katalisator dan dinamisator pembangunan, khususnya pembangunan sub sektor perikanan. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan di FPIK sendiri juga dapat membangun motivasi-motivasi mahasiswa khususnya untuk dapat berkontribusi dalam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad diantaranya penanaman mangrove, scuba, pelatihan penulisan karya ilmiah mahasiswa, ceramah ilmiah seperti “Industri Perdagangan Perikanan Kelautan” dan seminar-seminar seperti “Think Like Entrepeneur”, dan lain sebagainya.
Namun, sayangnya hanya beberapa mahasiswa yang mau ikut berkontribusi dalam PKM dan kegiatan-kegiatan yang ada di FPIK. Hal ini menandakan kurangnya antusias mahasiswa untuk mengembangkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad sedangkan kegiatan-kegiatan dan PKM tersebut sudah cukup persuasif bagi mahasiswa.
Pelayanan dalam hal akademik di FPIK masih belum memuaskan dan belum ada perkembangan yang total sehingga masih sangat jauh untuk FPIK menuju “World Class University” dalam menjawab wacana FPIK menuju standarisasi internasional.
Selain itu, fasilitas-fasilitas yang ada di FPIK belum memadai seperti halnya, laboratorium di FPIK tidak memiliki peralatan yang ideal dan kegiatan praktikumnya yang hanya sekedar formalitas saja; ruang kelas yang sedikit sehingga kita harus bergantian kelas antara GLB dan Dekanat; tidak adanya kolam renang milik FPIK, sedangkan dalam KRS tercantum mata kuliah olahraga air dan widya selam bagi mahasiswa prodi ilmu kelautan; perpustakaan FPIK yang tidak lengkap dan jaraknya jauh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (gedung baru) karena letaknya yang masih berada di gedung 4, sehingga membuat mahasiswa tidak tertarik untuk mengunjungi perpustakaan; keadaan toilet FPIK yang berantakan dan terkadang kotor; birokrasi SBA dengan mahasiswa yang cenderung tidak begitu memuaskan serta sulit sekali untuk mendapatkan dukungan materil yang sesuai dari pihak atasan-atasan FPIK untuk melancarkan suatu kegiatan bermanfaat di FPIK sehingga, bagaimana kita bisa memajukan motivasi teman-teman kita semua di FPIK kalau saja dukungan materil yang seadanya.
Alih-alih terdengar berita bahwa fasilitas akan diperbaharui, akan dibangun gedung kuliah baru atau berita-berita lain yang menyejukkan telinga. Namun itu semua hanya sebuah konsep. Hanya sebuah wacana yang tak pernah terealisasi.
Keadaan yang sangat miris juga terlihat dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan itu sendiri yaitu masih adanya kecenderungan rasis (jarak) antara prodi perikanan dan kelautan sehingga terlihat adanya perbedaan dengan menggunakan jaket sesuai prodi masing-masing dan terlihat dominansi.
Apakah akan kita biarkan FPIK tetap seperti ini? Tidak, tidak akan kami biarkan FPIK tetap seperti ini. Dukungan dan perhatian yang lebih untuk kampus FPIK adalah obat yang harus diracik untuk mendirikan kampus yang berinstitusional tinggi dan tidak dipandang sebelah mata oleh fakultas lain. Bangunlah kawan !! FPIK milik kita bersama. Jangan biarkan cerita citra baik tentangnya habis dan tenggelam.